tag:blogger.com,1999:blog-72938695589803221152024-03-13T09:11:37.275-07:00meidzi42Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14289428540207801303noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-7293869558980322115.post-67989389612369652302018-09-03T07:14:00.000-07:002018-10-16T23:39:57.108-07:00resensi novel salah pilih Nur ST.Iskandar<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18pt; margin-bottom: 17.25pt; text-align: left;">
<b><span style="color: #111111; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Resensi Buku Salah Pilih</span></b><span style="color: #111111; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;">Novel
: Salah Pilih<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;">Pengarang
: Nur Sutan Iskandar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;">Penerbit
: Balai Pustaka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;">Tempat
Terbit : Jakarta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 13.5pt;">Tahun
Terbit : 1922 (Cetakan Pertama)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Tebal Buku: 262 halaman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 18pt; margin-bottom: 17.25pt; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 18pt; margin-bottom: 17.25pt;">
<span style="background-color: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12pt;">Buku ini menceritakan
tentang kisah cinta seorang pemuda kaya dengan seorang gadis yatim piatu yang
diangkat anak oleh orangtua si pemuda. Cerita dimulai dari seorang Ibu bernama
Mariati yang tinggal di rumah gadang di Sumatera Barat. Ibu Mariati ditemani
oleh Masniah, serta seorang anak angkat yang lembut dan penuh kasih sayang
bernama Asnah.Cerita menjadi menarik ketika anak kandung bu Mariati, Asri, yang
sedang sekolah di negeri Batavia akan pulang ke kampung. Kepulangan Asri
membawa kebahagian bagi Ibunya dan Asnah. Asri tidak akan melanjutkan sekolah
di negeri seberang karena mengikuti nasehat Ibunya agar tinggal di kampung dan
menyuruhnya agar segera menikah. Tapi, kepulangan Asri membawa kegelisahan bagi
Asnah, yang diam-diam mencintai Asri. Salahkah bila kemudian cinta Asnah kepada
sang kakak berubah menjadi cinta kepada seorang kekasih? Perasaan rendah diri
sebagai anak angkat sekaligus orang yang berutang budi kepada keluarga Asri
mendorongnya untuk menyimpan isi hatinya rapat-rapat bahkan mendukung Asri
memenuhi harapan ibunya untuk segera menikah. Lagi pula, pernikahan sesuku
tidak diperbolehkan oleh adat mereka.Dalam proses mencari calon istri, Asri
meminta pendapat Asnah. Sebagai seorang adik,Asnah berusaha memberikan pendapat
yang membuat kakaknya bahagia. Namun, kegalauan malah melanda Asnah. Apalagi
saat Asri memilih Saniah, puteri bangsawan, sebagai istrinya.Saniah sebagai
gadis ningrat mempunyai sifat yang angkuh dan tidak suka bergaul dengan orang
yang tidak sederajat dengan dirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 18pt; margin-bottom: 17.25pt;">
<span style="background-color: white; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt;">Kini setelah mereka
menikah, Saniah tinggal di rumah Asri bersama Asnah dan ibu Asri.Karena tidak
didasari oleh rasa cinta, maka pernikahan antara Asri dan Saniah tidak
mendapatkan kebahagiaan. Karena Saniah selalu ingin berkuasa dalam rumah
tangga, mengakibatkan Asri tidak suka dengan perangai istrinya tersebut.
Kehidupan rumah tangganya tidak berbahagia, mereka sering bertengkar.Melihat
kehidupan anaknya yang tidak harmonis tersebut Ibu Asri menjadi sedih. Karena
kesedihannya tersebut Ibu Asri akhirnya meninggal dunia.Sebelum meninggal Ibu
sempat berpesan kepada Asri dan Asnah. Dihadapan mereka Ibu Asri menyatakan
penyesalannya, mengapa dahulu mereka tidak menikahkan Asri dan Asnah saja.
Wafatnya bu Mariati membuat Saniah merasa bebas di rumah gedang. Apalagi ibunya
mendukung langkah Saniah untuk mengusir Asnah. Akhirnya Asnah pergi dan tinggal
jauh darirumah gedang.Kepergian Asnah tidak membuat perilaku Saniah berubah.
Dia semakin curiga dan marah pada Asri yang beberapa kali terlambat pulang dan
terkadang tidak pulang. Saking marahnya,Saniah pergi tanpa pamit pada suaminya
ke rumah ibunya. Tiba di rumah ibunya, Saniah dan ibunya pergi keluar kota
untuk menemui saudaranya. Di perjalanan, mobil mereka mengalami kecelakaan yang
menyebabkan Saniah dan ibunya meninggal dunia.Tak lama setelah Saniah
meninggal, Asnah dan Asri pun menikah. Namun, pernikahan mereka mendapat ejekan
dari orang-orang di kampung, karena Asnah dan Asri dianggap satu suku. Untuk
menghindari cemoohan dan fitnah, mereka pindah ke Jakarta. Dan pada akhir
cerita,Asri mendapat surat dari negerinya dan disuruh pulang untuk diangkat
menjadi kepala negeri,dan semua tokoh masyarakat berjanji memperbaiki dan
mengharumkan nama Asri dan Asnahsebagai pasangan ideal suami istri, tentu saja
hal itu disambut dengan suka cita, lebih-lebih dapatmelanjutkan cita-citanya
yang terbengkalai.Dari novel “Salah Pilih” ini, setidaknya kita mendapatkan
kesimpulan bahwa apa yang diceritakan oleh Nur Sutan Iskandar mungkin akan kita
alami dikehidupan nyata. Suatu saat kita pasti akan mengalami beberapa pilihan
dalam hidup ini. Jika kita menghadapi kondisi seperti itu, maka kita harus
menjalaninya dengan kepercayaan diri secara maksimal, di dalam
mengambilkeputusan kita harus kritik dan bijak agar tidak mengalami salah pilih.
Hal ini karena kehidupan merupakan kondisi yang menerapkan hukum kausalik,
hukum sebab akibat. Segala apa yang kitalakukan akan memberikan akibat, oleh
karena itu kita harus kritik dan bijak dalam mengambilsegala keputusan dalam
hidup kita. Jika tidak, maka kita akan terjebak dalam kesulitan hidup, bahkan
kesulitan itu tidak hanya sementara melainkan sepanjang hidup kita. Kita
harusmenggunakan akal sehat dan pikiran yang jernih pada saat menentukan
keputusan hidup <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 18pt; margin-bottom: 17.25pt;">
<span style="background-color: white; font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12pt;">Unsur Intrinsik<br />
1.Tokoh dan Penokohan<br />
a.Asri : Penyayang, sabar, terpelajar, taat pada orang tua.<br />
b.Asnah : Berbudi luhur, ramah, pemaaf, taat pada orang tua, agak tertutup.<br />
c.Mariati : Baik hati, sayang keluarganya.<br />
d.Siti Maliah : Baik hati, penyayang.<br />
e.Saniah : Pandai berakting, angkuh, sombong, suka menyindir.<br />
f.Rusiah : Sabar, baik, lembut.<br />
g.Rangkayo : Sombong, angkuh.h.Dt. Indomo: Baik, tetapi suami takut
istri.i.Kaharuddin: Tidak suka membedakan orang, baik hati.<br />
j.Mariah : Baik, menyayangi Asnah seperti anak sendiri.k.Dt. Bendahara: Terlalu
memegang teguh adat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">2.Tema : Adat, pertentangan melawan adat.</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">3.Alur : Maju.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">4.Latar/Setting : Daerah Minangkabau, dan Pulau Jawa.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">5.Sudut Pandang : Orang Ketiga.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">6.Gaya Bahasa : Menggunakan bahasa Melayu, ada sebagian kata yang kurang dapat dipahami dalam bahasa Indonesia dan tak sesuai dengan EYD.</span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;"><br /></span>
<span style="font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">7.Amanat:</span></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">a.Janganlah menilai seseorang hanya dari rupa dan harta saja, karena belum tentu seorang yang bagus rupa dan banyak harta, bagus pula perilaku dan akhlaknya.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">b.Larangan dalam Adat istiadat memang harus dipatuhi, tapi kalau agama menghalalkan dan tidak melarang, lebih baik kita berpegang teguh kepada hukum yang lebih tinggi nilainya dan mutlak hukumnya yaitu hukum agama.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">c.Kita harus yakin dan mantap dalam memilih jalan untuk maju kedepan, karena bila ragu-ragu mungkin kita akan salah langkah dan mengalami derita seperti Asri. </span><br />
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;"><br /></span>
<span style="font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;"><br /></span>
<span style="font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;">Kelebihan : -ceritanya dalam novel tersebut menarik dan dapat di pahami</span></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;"> -alur critanya jelas dan menarik</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;"> </span><br />
<span style="background-color: white;">kekurangan:-banyak kata kiasan yang sulit di pahami( contoh: berbiduk biduk)</span><br />
<span style="background-color: white;"> -gambar keterangan</span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white; color: #111111; font-family: "source sans pro", serif; font-size: 16px;"><a href="http://uny.ac.id/">http://uny.ac.id</a> </span><br />
<span style="background-color: white; color: #111111; font-family: "source sans pro" , serif; font-size: 16px;"><a href="http://journal.uny.ac.id/">http://journal.uny.ac.id</a></span><br />
<a href="http://library.uny.ac.id/">http://library.uny.ac.id</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14289428540207801303noreply@blogger.com0